Lifetime Travel

Lovely place with awesome pict... Waiting the stories :)

Passion itulah yang kadang digamangkan diantara banyak orang. Bekerja karena kebutuhan hidup dan realitas, dengan gaji yang kadang pas-pasan. Yah itulah pilihan banyak orang. Mungkin sama kayak gue yang notabene nguli dan masih jadi babu orang plus muter otak buat cari sampingan bisnis travel gue. Sekarang gue amat sangat percaya apa apa yang orang kebanyakan katakan. Ikutin passion lo, maka duit bakal ngikutin. Yap excatly 100% itu bener banget.  Di part ini gue akan cerita kisah gue aja, Dan keajaiban apa itu namanya doa dan kerja keras. Bangun bisnis itu gak gampang broh. Laksana buat sistem dan otak lo selalu berputar tiap saat. Dimana harus buat skema penjualan, sistem operasional, market research, dan analisa kompetitor. Bagaikan dari bangun sama tidur lo mikirin banyak hal. Yap kadang hidup banyak orang bergantung di pundak lo. Whatever the business is.. Make people believe it is not sure. Apalagi travel gue yang masih newbie dan independent. Semua mulai dari nol.

Who does not know the Dieng Plateau. Being among the very beautiful mountain range, along with the most amazing natural attractions. Definitely make anyone fall in love with the exotic sights and the best sun rise on the island of Java, making one of the places that must be visited. Dieng Plateau is a marshy plateau that forms the floor of a caldera complex on the Dieng Volcanic Complex near Wonosobo, Central Java, Indonesia. Referred to as "Dieng" by Indonesians, it sits at 2,000 metres (6,600 ft) above sea level, far from major population centres. The name "Dieng" comes from Di Hyang which means "Abode of the Gods". The Plateau is the location eight small Hindu temples. It is unclear when they were built, estimated to range from mid 7th century to end of 8th century AD; they are the oldest known standing stone structures in Java. They are originally thought to have numbered 400 but only eight remain. The temples are now believed to have be

"follow your passion, and money will follow you" Kata - kata yang terdengar sangat klise. But it was true guys. Jika ada yang bertanya siapa yang mau lama-lama jadi pegawai dan menjadi budaknya orang lain. Rasanya gak ada. Semua maunya merdeka, maunya bebas dan tiada batas. Alias egois. Mungkin dulu ada sebuah acara televisi yang bertajuk "Bosan Jadi Pegawai". Mungkin ada betulnya. Secara ritme hidup orang normal kebanyakan sekolah, lulus jadi sarjana kemudian cari kerja yang gajinya gede di perusahaan yang tinggi. tapi bentar dulu cuy fresh graduate itu minim pengalaman, tapi kaya akan pengetahuan. Hanya saja gengsi almamater ketara dimana-mana. Sebagai contoh jebolan UI pasti ngerasa lebih pede dengan nama kampus yang masuk TOP 10 UNIVERSITY. Gak munafik sih kuatnya jaringan alumni bisa buat kita gampang diterima di beberapa perusahaan ternama dengan gaji aduhai. Ada yang mengatakan pekerjaan masalah lucky, tapi kalo buat gue sih LUCKY = USAHA + DOA + KES

kangen napakin kaki di hutan kangen ada diantara wangi pinus kangen ada di kerajaan awan kangen ada diantara syahdunya alam Mei, menjadi awal yang indah dengan kembali naik gunung lengkap dengan si pacar setia, kerilku. Sejak turun Kerinci pada bulan Maret silam, semua peralatan lenong belum pernah disentuh lagi sejak sakit berkepanjangan. Akhirnya mau kencan lagi sama hutan, kebetulan diajak sama Putra, kawan dari SERPALA. Rasanya kangen sama gunung udah ga bisa diobatin lagi, ahhh..Akhirnya naik gunung lagi (ahey lebay dotcom..hehehe..) Seperti biasa pulang kantor, packingan udah disiapin serapih mungkin. Meeting point kali ini bukan di Kampung Rambutan, melainkan di BNN Cawang. Pool keberangkatan bus Primajasa. Pasukan kami kali itu mayoritas seperti biasa kaum Adam sejumlah 12 orang, dan kaum Hawa 2 orang. Sebagian besar teman pendaki kali ini adalah TNI AD dan TNI AL. Maklum Putra sendiri seorang TNI AD. Kaum Hawa yang lainnya bernama Kiki, yang notabene