Berkesempatan ngetrip ke Taman Nasional Ujung Kulon dengan teman-teman Backpacker Indonesia tentu tak saya lewatkan. Memulai perjalanan dari Jakarta pada tanggal 31 Agustus 2012 dengan elf selama sekitar 9 jam dengan 3 jam jalanan off road menuju Ujung Kulon sangat mengesankan. Dan sayang jika tak dibagi..hehehe... Oh iya trip ini diikuti 19 orang dengan perbandingan 8 orang wanita dan 11 orang pria.
Taman Nasional Ujung Kulon merupakan perwakilan
ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah yang tersisa dan terluas di
Jawa Barat, serta merupakan habitat yang ideal bagi kelangsungan hidup
satwa langka badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan satwa langka
lainnya. Terdapat tiga tipe ekosistem di taman nasional ini yaitu ekosistem
perairan laut, ekosistem rawa, dan ekosistem daratan. Keanekaragaman tumbuhan dan satwa di Taman Nasional Ujung
Kulon mulai dikenal oleh para peneliti, pakar botani Belanda dan Inggris
sejak tahun 1820.
Kurang lebih 700 jenis tumbuhan terlindungi dengan baik
dan 57 jenis diantaranya langka seperti; merbau (Intsia bijuga),
palahlar (Dipterocarpus haseltii), bungur (Lagerstroemia
speciosa), cerlang (Pterospermum diversifolium), ki hujan (Engelhardia
serrata)dan berbagai macam jenis anggrek.
Satwa di Taman Nasional Ujung Kulon terdiri dari 35
jenis mamalia, 5 jenis primata, 59 jenis reptilia, 22 jenis amfibia, 240
jenis burung, 72 jenis insekta, 142 jenis ikan dan 33 jenis terumbu karang.
Satwa langka dan dilindungi selain badak Jawa adalah banteng (Bos
javanicus javanicus), ajag (Cuon alpinus javanicus), surili
(Presbytis comata comata), lutung (Trachypithecus auratus
auratus), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera
pardus), kucing batu (Prionailurus bengalensis javanensis),
owa (Hylobates moloch), dan kima raksasa (Tridacna gigas).
Pada saat trip ini kami memilih 3 spot tempat antara lain Pulau Peucang, Cidaon, dan Pulau Handeuleum.
Pulau Peucang merupakan lokasi yang paling ramai dikunjungi oleh para
pengunjung baik dalam maupun luar negeri. Pulau dengan luas kawasan ±
450 ha ini dilengkapi dengan sarana dan prasarana serta berbagai obyek
wisata alam yang dapat dikunjungi oleh
Wisatawan. Fasilitas yang ada di Pulau Peucang antara lain
Penginapan,
Pusat Informasi,
Dermaga, dan lain sebagainya.Pantai di Pulau Peucang memiliki karakteristik yang khas yaitu pasir
putih dan hamparan yang luas. Obyek wisata alam yang dapat dinikmati di
pulau ini antara lain
Tracking ke
Karang Copong,
Berenang,
Snorkeling dan
Menyelam.
Wildlife viewing dapat dinikmati dengan menyeberang ke Padang
Penggembalaan Cidaon yang memakan waktu ± 15 menit dengan menggunakan
boat kecil yang berkapasitas 6 (enam) orang. Di Cidaon ini kita dapat
mengamati atraksi satwa seperti
Banteng,
Merak,
Rusa, dan
Babi Hutan dengan konsep tracking.
Pulau Handeuleum terletak di antara gugusan pulau-pulau kecil yang
berada di ujung timur laut pantai Semenanjung Ujung Kulon. Luas Pulau
Handeuleum ± 220 Ha. Di Pulau ini terdapat satwa
rusa (Rusa timorensis), dan
ular phyton. Pulau ini dikelilingi oleh
hutan mangrove.
Pesona yang bisa dinikmati di Pulau ini adalah daerah Cigenter,
Padang Penggembalaan Cigenter, dan Cikabeumbeum yang jika ditempuh bisa
menghabiskan waktu selama 2 (dua) hari. Untuk melewati daerah tersebut
diperlukan
perahu/
kano karena akan menyusuri
sungai.
Hal menarik lainnya yang bisa dilakukan di pulau ini adalah
bz menyusuri
Sungai Cigenter sambil melihat tipe
hutan hujan tropis sepanjang sungai. Pada bagian hulu sungai terdapat rute jalan setapak yang melintasi tumbuhan bamboo menuju air terjun yang bertingkat.
Ini dia foto-foto selama trip di Ujung Kulon, silahkan dinikmati :)
|
Pemandangan laut lepas dari Taman Jaya sebelum nyebrang |
|
View ke arah pantai Pulau Peucang |
|
Langit cantik di Pulau Peucang |
|
Barak tempat nginep di Pulau Peucang |
|
Rusanya ga malu-malu loh buat nyari makan deket Barak, dan kalau malem banyak yang bobo di halaman barak karena mencari kehangatan..hehehe |
|
Lucu yah clown fish ungunya |
|
Underwater dekat Pulau Peucang |
|
Asyik buat snorkeling |
|
Jalur Tracking dari Barak di Pulau Peucang menuju Karang Copong sekitar 3 km ditempuh 1 jam dengan vegetasi hutan hujan tropis dataran rendah dan jalur relatif landai. |
|
Ada kawanan rusa lagi cari makan :) |
|
Senja di Karang Copong |
|
Disebut Karang Copong karena ada batu karang tinggi yang seolah terbelah dari gugusan karangnya. Copong itu berasal dari bahasa Sunda yang artinya bolong/belah. |
|
Tim hura-hura trip Ujung Kulon |
|
Sun Rise di Pulau Peucang, awannya ajib ^-^ |
|
|
|
|
|
Jembatan menuju Padang Penggembalaan Badak Cidaon |
|
Padang Penggembalaan Cidaon |
|
Awas kalo mau foto-foto di mini savana ini banyak ranjau hajatnya Badak :) |
|
Disebut Cidaon karena banyak daun-daun berguguran kali ya... (I think..) |
|
Pemandangan lepas pantai dari Cidaon |
|
|
|
Bergaya-gaya depan tulisan Pulau Handeuleum |
|
Track menuju Kantor Perizinan Resort Pulau Handeuleum lebih gersang dan kering dibandingkan Pulau peucang |
|
Lepas Pantai Pulau Handeuleum ombak sangat kencang, mungkin karena ini diberi |
|
Kalo mau cannoing izinnya di Kantor Perizinan Resort Pulau Handeuleum dengan membayar Rp.50.000 |
|
Cannoing time berpindah dari kapal besar ke Jukung... Yeayyy... Harusnya pakelife jacket yaa... |
|
Pemandangan menuju Sungai Cigenter untuk Cannoing melihat Hutan Hujan Tropis |
|
Salah satu vegetasi hewan di Sungai Cigenter banyak ditemui ular phyton |
|
Burungnya cantik yaaa... |
|
Pemandangan sepanjang jalan menuju Ujung Kulon |
|
|
Ada beberapa saran nih kalo mau ke UK :
- Bawa alat snorkeling dan live vest sendiri, karena disana gak ada penyewaannya.
- Usahakan makanan dan logistik penuh dari tempat asal, karena sesudah sampai di Ujung Kulon jarang ada warung. Ada juga minimarket terakhir di Pandeglang.
- Awas kena tipu sama permainan awak kapal dan guide pada saat mau canoing. Pada saat rombongan saya kesana mereka hanya diam saja tidak mau menjelaskan kondisi sebenarnya seperti apa. Padahal ombak lagi gede. Kita jalan go show aja. Seolah mau duitnya aja. HARUS CEREWET !!!
- Pada saat canoing minta pake life vest karena pake kapal kecil alias jukung yang gampang kebalik pada saat cannoing (Pelajaran ngetrip kemaren..! Safety first )
- Sediakan keresek yang banyak buat stok baju basah, atau ngelindungin kamera.
Budget :
Karena ngikut ngetrip rombongan kenanya Rp.400.000 + Rp.50.000 (Cannoing) = Rp.450.000
Buat perinciannya agak kurang paham karena diurusin temen. Tapi dapet info kalo sewa kapal 2 juta/hari serta penginapan Barak di Pulau Peucang sekitar 150rb-250rb/malam.
CP :
Kang Uji 081910830364 (Guide dari Taman Jaya-Ujung Kulon)
Sumber :
-Dokumentasi pribadi
-Foto Under Water from Hardyman dan Foto satwa saat canoing from Bang Jarot
- www.wikipedia.org
- www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/tn_ujungkulon.htm
Nice blog....klo kamu tambahin bumbu imaginasi apa yg kmu rasakan/pikirkan, pendapat, dll. (ur point of view) mestinya akan makin sempurna catatan ini ta....:)
ReplyDeleteJust my opinion...don't hesitates to write it down the really u.... Keep on writing neng....:)