Cianjur Train Adventure



Pada hari Sabtu pagi yang cerah,tepatnya pada tanggal 19 Maret 2011 akan diadakan train adventure ke Cianjur.Hari itu saya sangat bersemangat sekali untuk mengadakan “Cianjur Train Adventure”.Acara ini merupakan salah satu wujud arisan KSK tiap bulan,dan yang kebagian jadi penanggung jawabnya itu “Thatha & Zahra” buat arisan KSK di bulan Maret.Pagi-pagi sekali sekitar pukul 6.00 WIB saya sudah berangkat dari kostan menuju Stasiun Ciroyom tempat meeting point kita.Karena rencananya kita mau bertualang ke Cianjur menggunakan kereta ekonomi dari Stasiun Ciroyom pada pukul 8.10 WIB.Saya tiba pada pukul 6.45 WIB di Stasiun Ciroyom ,kemudian saya bertanya kepada petugas PT.KAI mengenai jadwal kereta ke Cianjur,ternyata kereta tujuan akhir Cianjur itu berangkatnya dari Padalarang jam 8.40 WIB,tapi dari Ciroyom ada kereta yang menuju Padalarang pada jam 7.30 WIB. Alhasil saya kalang kabut alias riweuh,sebab waktu makin sempit menuju jam 7.30 WIB.Sedangkan saat itu belum ada seorangpun yang datang.Lalu saya mengabari semua peserta yang akan ikut ke Cianjur dan menjelaskan kondisi sebenarnya.Kemudian disepakati untuk menunggu semua peserta hadir terlebih dahulu.Baru menentukan rencana selanjutnya mau gimana.Satu persatu peserta mulai datang diawali dengan Kang Ogi dan temannya Kang Erik;Desra,Intan,dan satu teman lelakinyanya (maaf saya lupa namanya,mereka berasal dari Aceh kebetulan lagi magang di Bandung);Radix;Eka;dan terakhir Zahra.

Akhirnya setelah semua peserta hadir,saya langsung menawarkan opsi apakah acara ke Cianjur diganti dengan jalan-jalan di Bandung saja,atau tetap ke Cianjur tetapi dengan menggunakan bus.Semua peserta ingin tetap ke Cianjur,katanya kalau jalan – jalan di Bandung bosen.Dikarenakan kereta menuju Padalarang terlambat,lalu kita semua berinisiatif tetap seperti rencana awal menggunakan kereta ekonomi ke Padalarang dengan harga karcis Rp.1.000,- lalu menggunakan kereta ke Cianjur.Ternyata keretanya mengalami keterlambatan 1 jam.Alhasil kita baru berangkat jam 8.30 WIB dari stasiun Ciroyom.Keadaan dalam kereta ekonomi itu sangat panas dan pengap.Karena saking banyaknya orang dan pedagang yang hilir-mudik menawarkan barang dagangannya,pengamen,ataupun pengemis.Kami harus duduk satu bangku bertiga.Padahal kalau di kereta api bisnis atau eksekutif satu bangku itu untuk dua orang(Ya iyalah ekonomi,pasti ekonomis..hehehe). Sampailah di Stasiun Padalarang pada pukul 9.15 WIB,dan kereta ke Cianjur ternyata telah berangkat sejak pukul 8.40 WIB.Kami ketinggalan kereta.

Lalu kita sepakat menggunakan bus dari Padalarang menuju Cianjur.Kemudian kita naik angkot dari depan Stasiun Padalarang sampai di depan Kota Baru Parahyangan dengan tarif Rp.2.000,-. Menyambung menggunakan bus ekonomi ke Cianjur dengan tarif Rp.5.000,-.sedangkan  biasanya Rp.8.000,- . Tapi karena banyakan kita tawar dech..hehehe..Keadaan transportasi ekonomi dimanapun pasti gak nyaman,karena semua orang tumpah ruah disitu.Tetapi disitu banyak cerita,kita bisa ketemu banyak orang.Seperti seorang pedagang buuah jeruk yang mengais rejeki sepanjang bus yang kami naiki jalan.Disambut dengan kemacetan disekitaran Padalarang sekitar 20 menit,kemudian bus melaju dengan lancarnya tanpa hambatan mengikuti jalanan yang berkelok dan menurun.

Pemandangan dikanan jalan terdapat banyak perbukitan Kars atau Kapur.Udara pun terasa berdebu kapur dan tak sehat.Sebab didaerah tersebut ada penambangan bahan galian batu kapur.Terdapat pula Goa Pawon dikawasan kars Padalarang,Goa Pawon merupakan salah satu tempat yang dijadikan hunian manusia prasejarah yang mendiami wilayah Dataran Tinggi Bandung.Selepas Padalarang menuju Cianjur,kami disuguhi pemandangan pegunungan dengan sawah yang menghampar hijau.Supir bus yang kami tumpangi ini dahsyat kali,ngebut terus ditengah jalanan yang menurun,dan jalanan yang rusak masih saja dikebut.Alhasil badan kami pegal-pegal dan keringatpun mulai bercucuran karena cuaca yang lumayan panas dan terik pada saat itu.
 
Jam 11.00 WIB kami sampai di Cianjur dan turun didaerah yang dinamakan Cikidang.Cikidang adalah daerah yang dekat dengan stasiun Cianjur.Disana banyak terdapat yang berjualan makanan.Perjalanan yang lumayan jauh,cuaca yang terik,dan perut yang sudah mulai protes memberi isyarat untuk segera makan.Kemudian kami berjalan sekitar 40 meter,didekat Stasiun Cianjur ada tempat makan lontong yang lumayan enak,bergegaslah kami memasuki kedai yang terlihat sederhana itu.Setelah memesan lontong sayur,dan minuman juice atau teh manis.Kami berbincang-bincang sesaat.Dan setelah semua pesanan datang,kami langsung melahap lontong sayur seharga Rp.8.000,- itu dengan cepat.Mungkin dalam hitungan 10 menit sudah habis tak bersisa,saking laparnya kali yaaa….

Selesai makan kami langsung melanjutkan trip di Cianjur dengan mengunjungi suatu kelenteng.Kelenteng tersebut berada dibelakang toko-toko yang berjejer didepannya,dan hanya ada pintu selebar 2 meter untuk masuk kedalam kelenteng.Tetapi setelah masuk kedalamnya kelenteng tersebut lumayan besar,walau tidak terlalu lebar.Kelentengnya didirikan sejak tahun 1880,wowww..lumayan lama juga yah.Nama kelenteng itu HOK TEK BIO,walau didepannya ada nama lainnya VIHARA BHUMI PARSIJA(Kalau tidak salah yah).Hebatnya di Cianjur perayaan Cap Go Meh diadakan tiap tahun,sedangkan di Bandung baru tahun 2011 ini saja diadakannya.Didalam kelenteng ada api dari lilin yang tidak pernah padam sejak perayaan Cap Go Meh.Dan juga patung dewa – dewi beserta sesajennya berupa buah-buahan.Para peserta kemudian bernarsis ria alias berfoto-foto dulu..hehehe..Setelah puas melihat – lihat kelenteng tersebut,kami pamit kepada penjaga kelenteng dan berterima kasih karena sudah diizinkan melihat – lihat kelenteng dan bermain disana sebentar.

Tak jauh dari kelenteng,kami mengunjungi tempat pembuatan tauco.Sebenarnya berupa toko,yang dilengkapi dengan dapur pembuatan tauco.Sayangnya sedang tidak ada kegiatan produksi.Jadi kami hanya melihat – lihat dapur pembuatan tauconya saja. Tauco itu sendiri dibuat dari kedelai yang difermentasi selama 3 bulan.Kemudian dimasak dengan garam,dan gula merah selama 3 jam.Setelah itu siap dijual dech.

Melanjutkan perjalanan singkat kami di Cianjur,kami mengunjungi sebuah toko yang menjual oleh – oleh khas Cianjur yaitu Toko Mulia Sari Ny.Tan.Katanya toko ini yang paling enak se-Cianjur.Toko ini menjual manisan khas cianjur dan mochi – mochi (meskipun asalnya dari negara Cina/Jepang tapi banyak dijual di Cianjur).Setelah puas memborong jajanan dan oleh – oleh untuk dibawa pulang.Akhirnya kami putuskan untuk pulang ke Bandung sebab waktu sudah menunjukkan pukul 12.30 WIB. Karena kereta yang menuju ke Bandung,akan berangkat pukul 12.57 WIB. Karena tak ingin ketinggalan kereta lagi,kami pun bergegas menuju stasiun Cianjur dengan delman.Karena kami ber-9 maka kami menaiki 2 delman.Asoyy…Berdelman ria dengan ditemani angin sepoi – sepoi.Aduhai enaknya..hehee…

Pukul 12.40 WIB kami telah menaiki kereta ekonomi jurusan Cianjur – Padalarang dengan tiket seharga Rp.1.500,- .Keadaan didalamnya penuh sesak sama seperti keadaan kereta ekonomi lainnya.Dalam kereta ekonomi kita harus berhati – hati dengan barang bawaan kita(terutama dompet dan ponsel). Karena banyak copet.Pada waktu itu kebetulan disebrang  bangku tempat saya duduk ada seorang ibu dan anaknya yang memperhatikan saya(aduh serasa jadi artis..hehehe).Mempunyai firasat buruk,saya minta tukar tempat duduk dengan teman saya yang berasal dari Aceh,karena saya merasa tak nyaman.Dan menurut teman saya itu,mereka memang copet dan mengambil dompet seorang nenek yang duduk sebangku dengan mereka ketika diperjalanan(Aduh kasian..dan ternyata firasat saya betul,mereka itu copet).Pemandangan sepanjang perjalanan menggunakan kereta ekonomi  Cianjur – Padalarang sangat indah.

Perjalanan ke Cianjur rasanya tak sia – sia.Dikanan – kiri terbentang sawah,bukit,gunung,dan lembah. Ada juga sungai yang masih jernih sekali airnya dan kereta melewati jembatan diatas sungai itu.Mata ini tak lelah memandang lukisan alam itu.Semua serba hijau,damai rasanya.Disepanjang perjalanan pulang ke Bandung,diisi oleh obrolan ringan dan juga foto – foto(Pastinya itu ^_^). Namanya juga kereta ekonomi pasti berhenti di tiap stasiun.Itulah yang membuat agak lama.Waktu tempuh kereta Cianjur – Padalarang sekitar 1,5 jam.Lalu kami sampai pada pukul 14.30 WIB di Stasiun Padalarang disambut hujan gerimis.Kemudian kami berdiskusi sesaat,dan sepakat akan pulang ke Bandung dengan KRD Ekonomi jurusan Padalarang – Kiaracondong seharga Rp.1.000,- pada pukul 15.30 WIB.Biar santai dan juga ada beberapa teman yang belum melakukan ibadah shalat dzuhur.Tepat pada pukul 15.30 WIB kami pulang ke Bandung dengan KRD Ekonomi.Sampai di Stasiun Ciroyom Kang Ogi dan Kang Erik pamit pulang duluan;disusul oleh Zahra turun di Stasiun Bandung,lalu saya(Thatha),Eka,Intan dan teman-temannya turun di Stasiun Cikudapateuh;dan terakhir Radix di Stasiun Kiaracondong.

Kesan saya terhadap Cianjur Train Adventure ini.Bahwa saya lebih bersyukur,bersyukur bahwa kita semua memiliki kehidupan yang lebih beruntung dibandingkan dengan para pedagang yang mengais rejeki diatas kereta ekonomi,pengamen,ataupun pengemis.Bersyukur bahwa kita masih bisa menikmati  indahnya alam ciptaan Tuhan.Perjalanan menggunakan kereta api ekonomi,mengajarkan saya dna teman – teman lainnya banyak hal,memberikan pengalaman yang tidak bisa dibeli dengan uang.Sesemrawut apapun,setidaknyamannya kereta api ekonomi itu,bahwa kereta api ekonomi adalah moda transportasi yang menolong sebagian warganya mengais rejeki untuk melangsungkan hidup.Pesan yang bisa saya ambil dari perjalanan ini adalah “Bersyukurlah dengan kehidupan kita saat ini.Bagaimanapun keadaannya =) “.

Comments

Popular posts from this blog

Apakah Kamu Bahagia ?

Quarter Crisis Life Part Jodoh & Kehidupan (Part 2)