Untukmu Sang Penjelajah







Penjelajah entah dimana kamu sekarang ini. Mungkin kamu sedang melanglangbuana kesana kemari. Meyusuri segala pedalaman, Berenang menyebrangi sungai, lautan, mendaki puncak-puncak tertinggi diantara kerasnya batuan. Kamu tahu hey penjelajah, aku merindukanmu diantara tebalnya kabut, diantara dedaunan yang gugur, diantara gemercik air di sela-sela bebatuan. Disini aku pun pergi menuju puncak-puncak, untuk sekedar menghempaskan daya dan menyampaikan kerinduan untukmu. Mungkin tak ayal terlihat tabu mana kala ku pergi dengan para teman pria, menjelajah perbukitan dan lembah yang teramat asing, menyusuri jalanan setapak dengan kadang ragu menghampiri. Aku memang bukan wanita yang bisa sepenuhnya berada di rumah, bukan seorang yang bisa memasak makanan enak, bukan wanita yang sepenuhnya dengan dandanan molek nan aduhai.Aku hanyalah wanita yang merindukan kebebasan di alam, mengarungi batas zona nyaman dalam kurungan moderinisasi, aku hanyalah wanita yang merindukan nyanyian burung diantara embun pagi yang menyejukkan.

Hey penjelajahku....
Dimanapun engkau berada sekarang, aku merindukan seutuhnya untuk menjadi Ibu dari anak-anak kita kelak. Berada dibalik tenda sekedar membuatkan sarapan pagi untukmu dan anak kita. Beriringan berjalan diantara rapatnya hutan rimba. Bernyanyi diantara kicauan camar diantara pepohonan pinus. Mengajarkan anak kita kelak bagaimana hidup itu. Aku merindukan rengkuhan pelukan yang menenangkan diantara badai yang datang, bahu yang siap menopang dikala kesedihan melanda, Tawa yang bebas diantara lumpur yang peluh disekujur badan.

Hey penjelajah,
Aku paham bahwa jiwa kita sama-sama bebas tanpa batas, membenci segala peraturan dan formalitas berbau busuk menjatuhkan, muak dengan segala kemunafikan materialisme modern. Tak selalu kau ada disampingku kelak mungkin, tuk selalu menjagaku dan anak-anak kita kelak. Tapi aku percaya kau akan melindungi kami, kau akan selalu kembali. Kemanapun kakimu melangkah, aku percaya hatimu tetap berada disini.


Hey penjelajah,
Dibalik kerasmu, tersimpan welas asih 
Dibalik tegarmu, tersimpan rasa menyayangi
Dibalik egomu, tersimpan kekuatan melindungi

Dimanapun engkau berada, kutitipkan hati ini padamu. Kupercaya bahwa kelak akan berpadu kembali mengarungi padang rumput, savana, hutan, lembah bersama kita anak kita. 






Dedicated for :

Teruntuk Hawa dimanapun berada yang menantikan Adam kembali

Comments

Popular posts from this blog

Apakah Kamu Bahagia ?

Cianjur Train Adventure

Quarter Crisis Life Part Jodoh & Kehidupan (Part 2)