Kupang Titik Terluar di Selatan Indonesia

Kata mereka percayalah pada mimpi-mipi yang ditambatkan di langit. Saya percaya dengan kata-kata tersebut. Yakinlah kelak semua akan terlaksana. Begitulah dnegan perjalanan, niatkanlah kemana engkau ingin pergi. Maka ketika berniat kita telah setengah berjalan. Sama seperti kegiatan perjalanan menuju Kupang. Meskipun hampir setahun lewat, saya masih ingat rasanya memori ketika mengunjungi Ibu Kota Nusa Tenggara Timur itu.


Kala itu saya memilih transit untuk menuju Labuan Bajo, dengan melakukan transit di Kupang. Ini adalah perjalanan saya perdana menuju titik timur Indonesia, Toh saya berpikir bisa jadi cuma seumur sekali kesana. April 2018 itulah awal mula perjalanan saya sebelum melakukan long trip di Flores. Dikarenakan waktu yang terbatas, saya menyewa porter bandara dengan sepeda motornya untuk berkeliling di Kota Kupang. Bertepatan dengan Jumat agung, suasana kota Kupang sangatlah sepi. Karena semua penduduk sedang melakukan ibadah di Gereja. 

Hal unik yang saya temui selama perjalanan saya di Kupang adalah semua angkot selalu memasang musik kencang-kencang. Dan tipikal musik yang diputar adalah musik club house. Seolah jalanan adalah kafe yang berjalan. Selain itu semua rumah disana menggunakan seng, jarang sekali menggunakan genteng sebagai atap rumah. Bisa dibayangkan bila musim kemarau, udara dapat terasa panas sekali. Keunikan lainnya adalah apabila ada kerabat atau anggota keluarga yang meninggal, maka akan dikuburkan didepan rumah dengan tanda salib sekitar satu meter. Hal ini sama seperti yang dilakukan di Minahasa, Sulawesi Utara.


Jalanan cukup mulus didalam kota. Tetapi untuk fasilitas umum seperti taman kota, cenderung kurang terawat. Apabila pendapatan daerahnya cukup, jika Kupang dirawat dengan baik akan nampak seperti kota pesisir yang cantik. Sehingga kesan pertama yang didapat Kupang lumayan kumuh dengan rumput ilalang yang banyak bertebaran disekililing kota.

Semoga suatu saat dapat bertandang lagi untuk mengunjungi Rote :) 

Comments

Popular posts from this blog

Apakah Kamu Bahagia ?

Quarter Crisis Life Part Jodoh & Kehidupan (Part 2)

Catatan Perjalanan Pendakian Gunung Argopuro (Hampir Meregang Nyawa di Tengah Ganasnya Kebakaran Sang Hyang Argopuro)