Akhir Sebuah Kisah
Kehidupan manusia dewasa itu sungguh unik. Kadang kita harus merelakan hal-hal yang sebetulnya krusial hanya karena hal-hal sepele. Saya merelakan melepaskan persahabatan yang sudah terjalin beberapa tahun lamanya, hanya karena masalah komunikasi. Bahwa benar ketika ego manusia sudah berbicara. Merasa harga dirinya terkoyak, hati nurani itu tertutup seperti goa es yang sulit dijangkau. Iya kita tidak akan pernah bisa menyenangkan dan memenangkan hati semua orang. Tidak akan pernah bisa, karena waktu kita terbatas. Semakin dewasa dan semakin menua. Diri ini terkadang sedih, ada banyak hal yang nampaknya sederhana tetapi itu memiliki makna yang kompleks.Seperti persahabatan dengan seseorang misalnya. Ada setiap masa dengan setiap pemeran didalamnya. Hanya saja rasanya seperti hati yang patah. Ada rongga yang kosong, dan menganga yang hanya bisa dirasakan saja. Mencoba menjelaskan, tetapi tertolak. Setiap kata seperti bara api,yang kian membakar. Saya sekali lagi belaja