Problem is ....

Ritme kehidupan ada diatas ada dibawah,ada kelahiran ada kematian,ada pertemuan ada perpisahan. Tapi bukankah itu esensinya,mengajarkan kita untuk terus bersyukur dan pasrah. Tapi bukan berarti pasrah pada keadaan hanya ikhlas dengan apa yang kita dapatkan. Pada akhirnya manusia bukankah akan berjalan masing - masing. Jadi kita tidak perlu takut sednirian kan?.

Ketika pun kita merasa sendiri,kita maish memiliki Tuhan,tempat mengadu dan berkeluh kesah. Ketika manusia tak lagi dapat diandalkan,kita harus mengandalkan diri sendiri,Dan ketika kita memliki masalah,saya rasatak perlu bercerita dan mengumbar kepada semua orang bahwa kita sedang bermasalah. Yang pasti hadapi saja sendiri,disitu kita mengasah insting dan kemandirian. Toh kalaupun semua orang tahu masalah kita ,belum tentu mereka dapat membantu bukan?. Yang saya alami hanya sebuah nasihat dan empati saja,yang menyelesaikannya pun kita sendiri.

Masalah pasti selalu timbul dalam kehidupan kita selama kita bernafas,tak akan pernah berhenti hanya bagaimana kita menyikapi semuanya saja, Bersikap menghadapi masalah sendirian bagi saya adalah menguji kekuatan batin dan mental kita sendiri,mengetahui seberapa jauh otak ini berstrategi untuk melewati dan menyelesaikan semuanya,dan  mengetahui ditengah perjalanan apakah saya cukup kuat mencapai garis finish.

Semua orang pasti memiliki masalah dalam kehidupannya,semua pasti pernah memiliki masa lalu yang kelam dan pahit,dan semua pasti memiliki problematika keluarga yang rumit. Tapi sepanjang kehidupan saya dan mengenal banyak orang. Semuanya membungkus permasalahan itu dengan apik,dengan senyuman yang indah,dengan gaya hidup yang menyenangkan sepertinya. Tapi saya yakin jauh,jauh dalam batin mereka pun menangis. Yah tapi itulah kehidupan,kehidupan yang sebenarnya adalah hal - hal ilogic yang kadang tak bisa ditalar oleh akal ataupun segala hukum yang ada. Tapi itu nyatanya mau tidak mau memang ada.

Mungkin masalah juga ketika kita bertemu dengan orang - orang yang tidak menyenangkan,yang tidak sepaham dengan kita,yang kadang membuat kita merasa malas untuk berdekatan atau mempunyai urusan dengan mereka. Tapi kita mungkin harus tetap lapang hati dan kontrol emosi dan berusaha sopan ketika dihadapkan dengan masalah profesionalisme. Walau kadang sulit untuk dilakukan. Tapi saya anggap itu hanyalah sebuah kerikil kecil untuk saya guna terus menapaki jalan yang sudah ditempuh,itu hanyalah terpaan angin. Karena sesuai yang sahabat saya katakan "Makin tinggi pohon,angin yang berhembus makin kencang". Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Menghindar mungkin hanya akan menambah masalah baru dan kita artinya looser atau pecundang,dan lawan kita mungkin akan tertawa terbahak - bahak ketika kita lari tunggang - langgang.

Sekarang kita semua hanya perlu menguatkan hati dan pikiran,bahwa kita mampu kok menghadapi semuanya,kita siap akan segala resiko apapun,dan pasti kita punya mental baja dalam menghadapi segala permasalahan,tak perlu menghiba orang lain. Cukup tenang,dan lalui saja,dan percaya dengan kekuatan Tuhan,tak perlu juga cengeng dan menangis karena semua itu tidak akan menyelesaikan masalah.

Comments

Popular posts from this blog

Apakah Kamu Bahagia ?

Cianjur Train Adventure

Quarter Crisis Life Part Jodoh & Kehidupan (Part 2)