Posts

Showing posts from November, 2011

Menulis itu...???

Awalnya menulis adalah hal yang sangat menyebalkan untuk saya. Yah menyebalkan dan tidak menyenangkan,faktanya tetap harus saya lalui. Dimulai sejak saya kuliah di tingkat satu,pada saat itu saya harus membuat laporan praktikum fisika yang ada rumus fisikanya,tetapi saya tidak mengerti dari mana rumus tersebut didapat dan diturunkan. Tetapi karena saya mendapatkan "warisan" ,begitulah teman - teman kampus saya menyebutnya sebenarnya hanyala setumpuk draft soal,dan contoh laporan,maka saya mengikuti apa yang sudah lazim dilakukan dikampus saya selama bertahun - tahun sampai saat ini. Kasarnya tidak mengikuti "warisan" tersebut pasti IPK kecil,hahaa..maaf curhat tapi memang begitu realitasnya. Melenceng sedikit neh ya,jangan bangga - bangga amet yah buat temen - temen yang IPK-nya gede cuma gara - gara jago hapal,tapi ga paham. Tetapi sekarang untuk saya menulis itu merupakan teman. Teman yang setia dan siap menampung apapun curahan hati saya. Mendengar yang saya ras

Selama....

Selama mata ini belum terpejam,Mari kita lihat keadaan sekitar kita. Dimana masih banyak yang kekurangan,dan kita dalam keadaan berkecukupan. Bagaimanapun keadaannya dan sesulit apapun. Kita masih dalam dengan jelasnya membaca tanpa kaca mata indahnya dunia. Perbedaan warna,indahnya mentari tenggelam dan terbit,dan berpendarnya lampu - lampu di jalanan. Selama telinga ini masih mampu mendengar,mari kita dengarkan lantunan firman Tuhan,yang menyejukkan jiwa. Mari kita dengarkan orang - orang disekitar kita akan segala peluh dan susahnya mereka. Dan mari kita ulurkan tangan dan bantu selagi kita bisa. Mari kita cerna masukan yang positif dan evaluasi dari sikap ita terhadap orang lain selama ini. Karena dengan lebih banyak mendengar,kita akan lebih banyak mengetahui dan memperbaiki. Sehingga lahirlah sebuah kualitas. Selama mulut ini masih bisa berbicara,mari kita sebarkan ilmu dan pengalaman dengan sesama. Karena dengan berbagi kita akan semakin mengingatnya bukan melupakannya

Bandung vs Jakarta (Part 1)

  Tulisan ini gw buat ketika perjalanan pulang menuju Bandung dari Jakarta. Karena koneksi internet lagi cusss,,abies… Buat gw ke Jakarta kali ini sangat beda karena banyak cerita dan cita. Satu hal yang ingin gw bagi,bahwa gw belajar untuk lebih baik lagi. Belajar dikritik lagi,belajar sabar terutama dalam mengatasi kerasnya kehidupan Jakarta. Saat gw berada di stasiun Bus Way Blok M Cuma gara – gara gw bergeser sedikit kearah ibu – ibu yang lagi antri mau naik Bus Way ,gw malah diteriakin “Gak Sopan banget “. Upzz…kaget banget sebelumnya,tapi kalo diladenin juga pasti Cuma nambahin masalah yang ada. So gw diem aja. Terus cerita lainnya,ego orang – orang di Jakarta itu aslinya gede banget. Ceritanya neh ya gw mau cari makan bareng temen – temen gw deket bilangan Blok M,karena gw vegetarian dan ga bisa makan daging akhirnya gw memutuskan untuk makan nasi goreng aja tanpa ayam,dan datanglah ke tempat orang yang jual nasi goreng,tadinya minta dianter ke tempat makan geng gongs gw

Malu

Tuhan rasanya mata ini tak bisa lagi untuk menatap Tuhan rasanya tangan ini tak mampu lagi tuk meminta Tuhan rasanya hati ini tak pantas lagi tuk mengharap Menatap atas indahnya karuniaMU Meminta akan segala kebutuhan hidup yang kian menyempit Mengharap lagi segala kebaikan dan berkahMU Aku merasa terlampau hina untuk memohon kebaikanMU Aku merasa malu tuk meminta lagi kepadaMU Diri ini rasanya terlampau banyak membantahMU Hati ini rasanya terlampau hitam tuk kemudian menjadi putih Jiwa ini rasanya terlampau kotor tuk kembali suci Yang bisa kulakukan hanyalah menangis Mengenang segala kebodohan yang telah kuperbuat Mengingat segala aturanMU yang telah kulanggar Dan berfikir tentang diri yang kadang tak pernah mensyukuri nikmatMU Hanya satu yang kupinta Tuhan, Sedikit waktu tuk memperbaiki segalanya Walau tidak akan sesempurna sifatMU Dan sesempurna kuasaMU Aku hanya ingin pergi,ketika segalanya lebih baik... Aku hanya ingin pulang,jika ak

Hari Raya Lebaran Idul Adha

Yah tepat hari ini adalah Lebaran Idul Adha pertama di daerah rantau. Ada perasaan rindu yang mendalam kepada kampung halaman. Apalagi tadi malam ketika gema takbir berkumandang.Tak terasa air mata membanjiri pipi ini. Iya saya merindukan keluarga,merindukan suasana lebaran di kampung,dengan suara genjring dan pawai obor keliling,serta kehangatan berkumpul dengan sepupu-sepupu yang masih kecil.Ahh..ingin rasanya memeluk mereka semua...Gema takbir pun mengingatkan saya,akan ayahanda yang telah tenang di alam sana. Maafkan anakmu ini ayah,yang tak bisa mengunjungimu,memanjatkan doa,dan mengecup nisanmu saat Lebaran ini. Namun apa daya,saya masih harus terjebak disini menyelesaikan tugas kuliah. Rasanya tak memiliki opsi lain. Dan masih harus berkutat dengan laptop dan jaringan internet. Oh Tuhan rasanya atmosfir Lebaran di kota besar tidak menunjukkan keramahannya seperti di kampungku. Ibadah solat Ied hanya sebuah ritual disaat pagi dan terlupakan saat matahari semakin meninggi. S