Hari Raya Lebaran Idul Adha

Yah tepat hari ini adalah Lebaran Idul Adha pertama di daerah rantau. Ada perasaan rindu yang mendalam kepada kampung halaman. Apalagi tadi malam ketika gema takbir berkumandang.Tak terasa air mata membanjiri pipi ini. Iya saya merindukan keluarga,merindukan suasana lebaran di kampung,dengan suara genjring dan pawai obor keliling,serta kehangatan berkumpul dengan sepupu-sepupu yang masih kecil.Ahh..ingin rasanya memeluk mereka semua...Gema takbir pun mengingatkan saya,akan ayahanda yang telah tenang di alam sana. Maafkan anakmu ini ayah,yang tak bisa mengunjungimu,memanjatkan doa,dan mengecup nisanmu saat Lebaran ini.

Namun apa daya,saya masih harus terjebak disini menyelesaikan tugas kuliah. Rasanya tak memiliki opsi lain. Dan masih harus berkutat dengan laptop dan jaringan internet. Oh Tuhan rasanya atmosfir Lebaran di kota besar tidak menunjukkan keramahannya seperti di kampungku. Ibadah solat Ied hanya sebuah ritual disaat pagi dan terlupakan saat matahari semakin meninggi. Sedangkan di kampung,kemeriahan lebaran baik itu Idul Fitri ataupun Idul Adha terasa sampai berhari - hari.

Sekarang ini mungkin di kampungku banyak yang bersilaturahim dari satu rumah ke rumah lainnya. Saling mengunjungi dan bersalam  - salaman,walau dalam waktu yang tak lama. Tapi itu seperti simbol bahwa kita masih diingat dan merasa dihargai. Saya menjadi ingat momen beberapa tahun silam,betapa tangguh gotong royong yang ada diantara warga dusun kami. Kala itu keluarga saya melakukan kurban,tanpa diminta satu persatu tetangga mendatangi rumah kami dan membantu keluarga saya dalam perhelatan acara kurban. Ada yang memotong hewan kurban,membagi dalm porsi tertentu untuk dibagikan pada yang berhak,dan yang membantu mengantarkannya. Sangat indah jika mengenang masa - masa itu. Yah orang kampung yang mungkin selalu dianggap norak oleh orang kota,tetapi jauh lebih memahami arti kata tolong menolong dan keikhlasan dibandingkan warga kota besar yang sebagin warganya semakin meninggi egonya.Yup,saya merindukan orang - orang kampung yang lebih tulus dan ikhlas. Walau mereka,(maaf) tidak terlalu berpendidikan tinggi tetapi mereka lebih paham menghargai orang lain dan menjaga tradisi.

Tak perlu jauh - jauh lah,keadaan di dekat kostan saya sekarang ini,setelah solat Ied masing - masing warga kota kembali terjebak rutinitasnya sehari - hari. Kembali mengais rejeki,seperti hari biasanya. Rasanya baik Hari Lebaran atau hari biasa tak berbeda.Kota besar memang menjanjikan segala kesempatan dan perubahan kehidupan yang jauh lebih baik. Tetapi terkadang melupakan santunnya tradisi dan adat istiadat. Kampung atau desa memang kesempatan yang ada terbatas,tetapi lingkungannya tahu menghargai sesama dan orang - orangnya beradat dan tahu tata krama.

Esensi dibalik Idul Adha kali ini,saya sebagai orang kampung yang memang merantau di kota ingin membalut kerinduan ini dengan kesuksesan di kota tetapi tetap tahu bagaimana menghargai sesama,tetap beradat,dan tak melupakan Tuhan-nya yang terpenting. Buah rindu ini mungkin akan mekar dan harum suatu saat nanti,yang akan saya persembahkan untuk Ibu,Keluarga,dan Kampung saya. Satu hal yang selalu saya ingat seperti apa yang Ibu saya ucapkan "Buktikanlah pada orang - orang,bahwa dengan merantau kamu bisa sukses walau dari kampung dan tak akan gagal. Ingat selalu apa sebenarnya tujuanmu merantau,jangan terjebak fatamorgana gemerlapnya kota besar".

Teman - teman yang sedang merantau,tak usah terjebak kesedihan karena di Hari yang sakral ini kita tak dapat bertemu keluarga. Tetapi yakinlah kesedihan ini akan kita tebus kelak dengan kebahagiaan dan kepulangan kita ke kampung halaman,dan membanggakan orang tua dan keluarga kita dengan kesuksesan yang akan kita raih nanti (Amien Ya Rabb Tuhanku...). Selamat Hari Raya Idul Adha yah. Mohon Maaf Lahir dan Batin :)

Comments

Popular posts from this blog

Apakah Kamu Bahagia ?

Cianjur Train Adventure

Quarter Crisis Life Part Jodoh & Kehidupan (Part 2)