Makna Perjalanan

Liburan siapa yang tidak menyukainya. Bersenang-senang di alam bebas dan melupakan sesaat kepenatan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Bayangkan bagaimana kita besemangatnya menuju akhir pekan, berimajinasi hawa liburan, ingin segera packing, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, dan ingin segera berkata "I am in holiday...!!!"

Tetapi menurut analisa saya sendiri, saat ini berlibur bukan lah menjadi hal yang mahal lagi. Semua orang dapat berlibur dengan biaya murah ala backpacker. Tetapi kadang sampai murahnya, ada beberapa pihak yang menjadikannya suatu aktivitas bukan lagi hadiah. Dimana perjalanan yang dilakukan tiap minggu. Seolah menjadi kewajiban yang tidak langsung untuk ditunaikan. Rasanya tak ada lagi rasa gereget dalam menjalani semuanya. Yang ada kadang "Oh ngetrip ya, oke fine..." lantas pergi begitu saja.

Saya kembali teringat kata-kata seorang teman backpacker saya Budi Setiawan, dia adalah pendiri dan merupakan ketua BPI Regional Bandung. Dalam kultweet-nya beliau pernah mengumandangkan pikiran yang sama dengan pikiran saya saat ini "Ada kalanya kita harus berhenti melakukan perjalanan, dan menengok apa yang sudah kita dapatkan?". Terhenyak dan terdiam saya saat membaca tweet-nya tersebut.

Jauh saya menganalisa kedalam diri saya dan lingkungan saya, serta orang-orang yang saya kenali dan merupakan pejalan juga. Saya kaji ternyata makin banyak yang melakukan perjalanan sebagai sebuah gengsi, sebagai sebuah track record, dan sebagai sebuah prestise tersendiri. Lalu apakah ada pelajaran yang didapat dari perjalanan itu sendiri?. Adakah yang dapat merubah kita lebih baik setelah melakukan perjalanan?. Adakah poin yang dapat diaplikasikan langsung?.

Seyogyanya perjalanan bukan hanya menjadikan the most wanted places highly recomended to visited, but harus ada yang kita ambil dari itu semua. Perjalanan bukanlah hanya sebuah kegiatan dan ritme berulang dan hanya jepret-jepret foto dan hanya memperbanyak dan menghabiskan sisa memori di laptop dan kemudian menjadi kenangan semata. Perjalanan harus ada value yang bisa dibagi, pelajaran yang dapat dipelajari bersama, dan kebersamaan yang membuat menambah kehangatan berinteraksi. Perjalanan janganlah dijadikan suatu beban dengan deadline harus kesana, atau harus kesini. Nikamti prosesnya, dan keep humble to everyone.

Comments

Popular posts from this blog

Apakah Kamu Bahagia ?

Cianjur Train Adventure

Quarter Crisis Life Part Jodoh & Kehidupan (Part 2)