Perjalanan Hati Yang Patah...


Traveling atau jalan-jalan siapa yang tidak menyukainya. Saat ini traveling seolah menjadi kebutuhan bagi para kaum urban, terutama yang hidup di daerah kota besar. Penat dengan kota dan segala kebisingannya, membuat jiwa kadang meminta tempat untuk menyepi. Begitu pula dengan hati, disaat tak kuat akan sesuatu, menahan segalanya terasa berat, maka hati membutuhkan penyembuhan. Percaya atau tidak rekan pejalan lainnya kadang melakukan traveling untuk move on. Melupakan apa yang membuat kita sakit dan menangis. Dengan suasana penuh keceriaan dan hal baru yang mengejutkan, yah itulah makna dari perjalanan, membutuhkan segala sesuatu yang baru. Setiap manusia haus akan petualangan, baik dia tukang belanja, atau anak rumahan. Pokoknya jalan, keluar dari kebiasaan, keluar dari zona nyaman.


Seperti yang diceritakan dalam film Eat, Pray, Love. Dimana kondisi si pemeran wanita merasakan kehidupannya flat, biasa saja, lancar-lancar saja. Kemudian mendadak dia meminta cerai pada sang suami. Kemudian dia melakukan perjalanan ke berbagai belahan dunia seperti negara Indonesia dan India, untuk mencari ketenangan jiwa. Ketenangan sebenarnya sebuah kata abstrak yang hanya dengan manipulasi otak dapat dirasakan oleh sekujur badan. Perjalanan itu menyembuhkan dan menguatkan.

Bagaimana bisa hati yang patah atau kecewa sedih dengan sendirinya karena perjalanan?. Haloo..di perjalanan kita bertemu kawan baru, entah di bus atau kereta bahkan pesawat. Kita pasti jika bosan dengan suasana yang kita alami kita akan menyapa mereka, bertuka informasi kemudian, bahkan jadi partner selama perjalanan. Yang penting bukan destinasi, tapi perjalanan itu sendiri, kita akan menemui berbagai macam orang dan karakternya, beradaptasi dengan penduduk lokal, melihat diluar kehidupan yang kita jalani selama di kota besar. Disanalah proses penyembuhannya. Alih fokus atau alih pikiran, dan mungkin saat melakukan perjalanan kita akan mendapati kondisi, dimana ternyata sebenarnya kondisi kehidupan kita sehari-hari jauh lebih baik, dan disitulah esensi bersyukur. 

Akhir perjalanan hendaknya menjadikan kita jauh lebih baik, menjadi individu yang berbeda, merasa lebih optimis, lebih siap menerima kenyataan, siap dengan segala kejutan. Patah hati bukan satu-satunya alasan untuk tak hidup, berjalananlah dan lihatlah dunia diluar sana. Dunia teramat cantik hanya apabila kau sia-siakan waktumu menangis, tersenyumlah dan melangkahlah.....



Comments

Popular posts from this blog

Apakah Kamu Bahagia ?

Cianjur Train Adventure

Quarter Crisis Life Part Jodoh & Kehidupan (Part 2)