Hidup dimasa lampau, ketika surat ini kubuat. Mungkin engkau masih dilangit sana dalam dekapan Tuhan. Yang entah kapan akan kulahirkan kedunia ini. Surat ini kubuat kala ku menuju seperempat abad dalam hidupku. Mungkin kutitipkan pesan ini kala kau beranjak menginjak usia 20-an dimana kebebasan seorang wanita dan kelincahan bergerak sedang mumpuni.
Kamu tahu nak, wanita seharusnya anggun dan lembut. Itulah yang selalu dititipkan ajaran leluhurmu sejak dahulu kala. Wanita yang baik selalu menuruti adat istiadat, dan ajaran agama yang dipegang teguh keluargamu dan orang tuamu. Kelak mungkin 20 atau 30 tahun yang akan datang kehidupan dunia ini akan berubah drastis sama sekali. Berubah seperti hari ini. Kelak mungkin norma serta adat istiadat akan dikesampingkan dan dianggap kuno. Dan kapitalisme dan kebebasan akan diagungkan menurut budaya barat. Di zamznku pun sudah seperti itu rusaknya, mungkin pada zaman kau akan lebih parah lagi.
Angka 20-an adalah angka dimana anak manusia belajar mencari jati dirinya, siapa dirinya sebenenarnya, mencoba menunjukkan eksistensinya, menunjukkan segala ego dan pemberontakan dan eksis tanpa bantuan orang tuanya. Menunjukkan bahwa mereka mampu dan bisa berdiri diatas kakinya sendiri. Tapi kamu tahu nak, semua wajar sesuai dengan batas perkembangan psikologis manusia. Dimana kau akan merasakan temanmu adalah segalanya, mengesampingkan segala nasihat orang tuamu. Dan kadang menampik segala ajaran dan petuah yang orang tuamu berikan. Bermain bersama mereka adalah waktu utama untukmu, sementara keluargamu kau tinggalkan, tidak sesekali kau perhatikan.
Tapi percaya kawanmu hanya bisa dihitung jari, ketika kau merasa masa sekolah SMA dan kuliah adalah masa segalanya. Tanda kedewasaan leluhurmu mengatakan, disana kau memang akan menghabiskan waktumu untuk mengejar mimpi-mimpimu. Mengejar ambisimu dalam dunia pendidikan, sibuk dalam kegiatan ini itu diatas nama pengembangan diri dan aktualisasi diri. Tapi kelak ketika kau menuju dewasa nak, selepas kuliah dan mendapatkan pekerjaan nanti, kau akan kembali pada keluargamu. Kawanan besarmu sedikit demi sedikit hilang diakibatkan jarak dan waktu, kesibukan meniti karir, dan membina keluarga dan memiliki anak. Disaat ini kau mungkin akan merasakan kesepian, merasa dunia akan sangat sempit dan membosankan. Hanya lingkungan kerja dan sebatas tempat tinggal. Dimasa ini kau harus fokus akan kehidupan yang ingin kau jalankan nak, setelah lelah akan segala kegiatan organisasi dan kegiatan akademik yang mungkin kau habiskan sejak SMP, SMA, hingga kuliah. Dalam masa empat tahun fokuslah akan karirmu, kejarlah mimpimu.
Rentang usia 20-an ini berkelanalah kamu kepenjuru negeri, lintasi gunung, lautan, lembah. Belajarlah dari kearifan budaya lokal, menikmati perjalanan. Keluarlah dari zona nyamanmu, pergilah sejauh mungkin dimana kamu sanggup nak untuk berjalan lebih tinggi. Mandirilah dalam segala hal, belajarlah beradaptasi dalam kondisi sesulit apapun. Belajarlah untuk hidup di alam bebas, dan dilingkungan yang sama sekali asing bagimu. Belajarlah untuk hidup dalam kondisi sesulit apapun, dan penuh keterbatasan dalam perjalananmu. Kamu tahu nak, alam akan mendidikmu menjadi lebih tangguh dari apapun, pengalaman adalah guru terbaik nak, meskipun terdengar klise dari segala zaman itu adalah nyata.
Kutitipkan segala mimpiku padamu nak, yang dimasa mudaku tak bisa kugapai. Pergilah menikmati gemintang dan angkasa luas dari ketinggian. Rasakanlah menatap galaksi bima sakti dari atas atap perahu dilautan luas. Ikutlah bersama para nelayan tuk sekedar mencari ikan dilaut dan merasakan dinginnya angin barat. Menyelamlah nikmati keindahan laut dibawah sana, berkelilinglah menuju desa-desa adat di pedalaman. Kupercaya kelak kau akan lebih tangguh nak, dari apapun didunia ini.
Kehidupan masa depan nanti, aku sebagai ibumu takut tak bisa menjagamu seutuhnya. Aku takut tak bisa menjagamu ditengah derasnya gelombang kecanggihan teknologi. Takut aku tak bisa menerapkan secara kokoh adat istiadat, dan norma yang leluhurku titipkan kepadaku. Aku hanya ingin engkau tumbuh menjadi seorang wanita yang cerdas nak, kuat, tangguh, dan tak cengeng dalam menghadapi kerasnya hidup dunia ini. Serta aku ingin kau menjadi seorang muslim yang taat akan perintah Allah dan para nabinya. Seutuhnya aku ingin kau tetap menjadi permata yang tetap bersinar ditengah dunia yang semakin gelap dan usang. Aku ingin puteriku tetap menjadi seorang wanita cerdas, elegan, hangat, lembut, dan taat akan ajarannya. Pesanku jagalah dirimu baik-baik.
Aku tak bisa selalu menjagamu, ditengah derasnya arus informasi yang sangat deras. Setidaknya kau bisa memilah mana yang baik dan mana yang benar. Memegang teguh prinsip agamamu. Dimasa usia 20-an ini pastipun kau akan mengenal cinta akan kaum Adam. Merasakan agungnya sebuah tatapan, dan sebuah senyuman yang penuh arti. Yang mungkin akan membuat dirimu tak bisa tidur, tuk sekedar melewati dia yang membuat hatimu berdegup kencang tak karuan. Jatuh cintalah nak pada lelaki yang memang bisa membuatmu merasa hangat dan hidup. Bukan mustahil kau pun akan merasakan jatuh bangun dalam asmaramu. Merasakan sakitnya dikecewakan, pilunya ditinggalkan, dan mungkin getirnya kekasihmu lebih memilih wanita lain.
Tidak nak, aku sebagai ibumu selalu mendoakan yang terbaik meskipun dari masa lampau ketika kau belum kukandung dan kulahirkan. Tapi berproses lah, sepahit apapun, disana kau akan mengalami pendewasaan. Cinta pahit, manis, dan getirnya akan mengubah pola pandangmu, mendewasakanmu. Pengalaman dan proses adalah sebuah catatan dan bab dari kehidupan yang tak aka nada gantinya. Tegarlah nak, jangan pernah kau jatuh dan bodoh seperti keledai akan lelaki yang tak mengetahui betapa berharganya dirimu. Menangislah nak tak apa, kala kau rasakan sakit karena putus cinta. Ibu disini, siap mendengar segala keluh kesahmu dan segala ceritamu. Ibu akan menyeka air matamu, dan menjadi sahabatmu.
Kutitipkan satu pesan untukmu nak, pilihlah lelaki dan orang yang akan kau cintai yang mendukung segala mimpimu akan kehidupan yang lebih baik. Jatuh cintalah pada seorang yang menuntutmu akan perubahan lebih baik, mencintaimu dan keluargamu seperti dia mencintai keluarganya sendiri, dan juga mencintai ibu. Jatuh cintalah kepada kaum Adam yang berorientasi akan masa depan, memiliki rencana dan peta hidup yang jelas. Pastikan ia bisa menjadi kakakmu, sahabatmu, dan pasanganmu. Hormati dia dan cintai dia seperti dia mencintaimu. Lembutlah dan menurutlah akan perkataan pasanganmu jika itu berada dalam jalur yang benar dan tak melanggar ajaran agamamu dan norma – norma sosial yang ada adi masyarakat dan keluargamu pegah teguh.
Tak akan mudah nak menemukan lelaki yang tepat seperti Ibu ceritakan diatas. Kau harus berproses dan menemukan berbagai macam kaum Adam dengan segala karakternya. Pasti sesekali kau akan merasakan tangis dan merasakan sesak pilu. Tapi percaya kelak kau akan menemukan satu yang terbaik. Manusia sudah ditakdirkan akan jodoh, usia, dan rejeki sejak dalam kandungannya. Manusia hanya menunggu dan berusaha yang terbaik nak.
Pastikan nak lelakimu, adalah seseorang yang menghargai prinsipmu, tak pernah meminta kau tuk melakukan hal yang tidak baik. Pastikan lelakimu menghargaimu sepenuhnya, melihat kau dari segala segi dan keadaan. Lelakimu adalah calon imam untuk kehidupanmu, pastikan dia tegas dan memiliki prinsip dan siap bertanggung jawab atas tindakannya. Bukan seorang yang lari dikala masalah menyapa, dan tidak bertanggung jawab atas segala keputusan yang telah diambilnya, seperti burung yang terbang bebas kala telah memakan mangsanya. Dan tidak kembali kesarangnya
Percayalah nak, lelaki seperti itu tidak mencintaimu seutuhnya. Lelaki seperti itu hanya memanfaatkanmu saja, dia sendiripun belum dewasa untuk menentukkan pilihan hidupnya sendiri. Nak, seorang lelaki yang baik akan menjagamu, dan tak membiarkanmu rusak. Dia akan mengayomi setiap langkahmu, menasehatimu kala kau salah untuk kembali kepada yang benar. Sesekali dia akan memperingatkanmu dikala kau khilaf.
Manusiawi jika manusia melakukan kesalahan dan khilaf. Kesalahan adalah tempat untuk belajar bukan?. Tapi jangan sampai hal yang salah kau buat berulang kali nak, itu adalah pilihan untuk menjadi keputusan. Nak, lahirlah dengan sempurna, dan tumbulah kelak penuh cemerlang. Kutitipkan nak segala mimpi dan ambisiku, dan aku akan menantikan masa dimana kumengandungmu, dan membesarkanmu. Tumbuh menua bersama melihat tumbuh kembangmu. Tertanda ibumu dari masa lampau J
keren lah pokok nya... salut buat aya...
ReplyDelete