Pagi Itu...

Diawali kokok ayam jantan,rasanya mata masih malu – malu untuk terbuka. Tetapi dengan sendirinya saya coba pergi membasuh muka dan berwudhu dengan dinginnya air daerah pegunungan,kemudian segera bergegas solat Shubuh. Setelah itu dengan cuaca yang masih dingin saya coba tuk duduk di balkon.Kabut itulah yang pertama kali saya lihat,diiringi kicauan burung – burung dan bunyi tonggerek yang saling menyahut satu sama lain. Diri ini menghela nafas panjang,yaaa…saya selalu mencintai pegunungan. Keadaan bertambah syahdu dengan bunyi derasnya air di sungai,yang selalu menjadi irama terapi yang menyejukkan jiwa ini. Yap..pagi ini kabut turun dengan malu – malu di daerah perbukitan. Yang ditemani hujan rintik – rintik. Menambah wangi rerumputan,yap..saya selalu mengagumi hutan dan selalu mencintai wangi rerumputan yang basah karena hujan.
 
Sampai detik ini,saya hanya bisa mengucapkan syukur pada Tuhan. Karena jiwa ini masih bisa menikmati indahnya pagi dengan mentari yang masih malu – malu untuk muncul. Tetapi semua itu tetap tidak mengurangi rasa syukur saya bahwa sampai saat ini saya masih diberikan usia dan tetap hidup.

Kabut perlahan mulai naik keatas,dan menggantikan dengan pemandangan hutan pinus yang hijau,yaa…kabut selalu menempati tempat yang istimewa di hati ini.Kabut selalu mengingatkan saya pada seseorang yang sangat mengagumkan.Dia cerdas,dewasa pemikirannya,humoris,dan rendah hati. Hal yang tidak pernah saya temui dari siapapun.Kabut seperti dia,sulit untuk disentuh.dingin,tetapi tetap indah. Ya saya pun berterima kasih pada Tuhan,bahwa saya pernah bertemu dengannya,dan menjalani sepenggal kisah dengannya. Dia akan terus seperti kabut,kabut  di hati ini,gelap samar,namun akan terus ada. Tuhan,jagalah rasa ini tetap ada untuknya….

Pagi ini dari jauh ku berdoa semoga kau selalu diberkahi Tuhan,semoga setelah kau mengucap sumpah jabatanmu dan kemudian pergi tugas kau dapat seperti malaikat yang menebarkan kebaikan dan membantu orang – orang yang membutuhkan.Semoga kelak jika nanti kau kembali,aku masih bisa mengatakan dengan bangga “Kamu Hebat !”. Yah kamu terlampau hebat,hingga detik ini pun tak ada yang bisa menggeser tempatmu disini. Hari yang harus kita lalui masih panjang,hari dimana kita harus mengejar segala ambisi dan mimpi masing – masing.Tapi aku percaya,hari itu pasti akan tiba. Yang bisa ku lakukan hingga saat ini adalah berdoa,dan terus berdoa agar Tuhan menjagamu selalu…



Bandung 25 Desember 2011

Comments

Popular posts from this blog

Apakah Kamu Bahagia ?

Cianjur Train Adventure

Quarter Crisis Life Part Jodoh & Kehidupan (Part 2)